Beredar surat Ingin menghancurkan Bali Res

Jejak Ksus Bali, www.jejakkasus.info - Warga temukan selebaran surat bernada ancaman dan profokasi. Tepatnya surat tersebut ditemukan oleh warga ( red ) di Jln. Pantai Kuta No. 29 Kuta Badung tanggal 19 Maret 2016 pukul 05.00 wita. Selanjutnyan surat selebaranntersebut diberitahukan kepada warga yang lain karena panik. Bahkan surat selebaran sampai ke tangan Polisi Pariwisata dan Polsek Kuta. Dalam surat berisi salam penghancuran yang mana isi surat kurang lebihnya berbunyi :
SALAM PENGHANCURAN
Kepada Yth. Gendo PKI, Kami Masyarakat di luar Bali, sangat mendukung aksi kerusuhan yang diprakarsai Gendo, Kami siap ikut menghancurkan Bali, di mana Bali merupakan surganya Bule - Bule keparat.
Kami Masyarakat di luar Bali sudah siap berada di Bali kurang lebih 10.000 orang, kalau perlu akan kami tambah untuk menghancurkan Bali ini secepat mungkin.
Tanggal 20 Maret 2016 ini jangan hanya buat Tol. Tapi kita akan habisi bule - bule yang berkeliaran di mana - mana.
Ingat itu !!!
HIDUP GENDO PKI, HIDUP GENDO PKI
Salam Penghancuran
Akibat dari surat itu mengundang reaksi keras dari para pendatang yang ada di Bali yang sebenarnya tidak punya pemikiran seperti itu. Salah satu pendatang inisial " RA " kepada media memberikan keterangan bahwa dirinya dan banyak yang lain datang ke Bali hanya satu niatan mencari nagkah. Tak kepikir oleh orang - orang macam kami seperti yang dikatakan dalam surat selebaran itu. Justru si penulis surat itu yang keblinger. Semoga saja si penulis dan penyebar surat ancaman itu segera ditemukan. Dan kami siap membantu mencari tahu siapa yang rusak hati dan pikirannya sehingga berbuat fitnah itu. Kalau ketemu siapa orangnya maka serahkan kepada kami jangan diproses hukum. Jelas gara - gara surat itu kami sebagai pendatang orang luar Bali merasa tidak nyaman dibuatnya. Bahsanya saja sok bersih sok alim, memangnya surga neraka dia yang nanggung untuk kita semua nanti, tegasnya.
Selain itu warga Bali gara - gara surat itu juga terusik, dan menganggap itu adalah profokatif dan mengganggu kerukunan antara warga Bali dengan warga pendatang. Menurut salah salah satu tokoh masyarakat Bali inisial " GD " menghimbau kepada semua warga pendatang untuk tenang, kami bisa memilah memilih siapa yang baik dan tidak baik. Kami warga Bali tahu hukum tidak asal melangkah, bekerjalah yang tenang sukur - sukur kalau bekerjasama menjaga keamanan dan kenyamanan di Bali, tuturnya. ( tri & pupah ).

Share this post