Jejak Kasus Jabar - Diminta Hentikan Aksi Dengan Imbalan 250 Juta, Aksi Massa GMBI Makin Beringas.
Mereka meminta Bupati Cirebon menindak dugaan pelanggaran Perda nomor 17 tahun 2011 tentang RTRW Kabupaten Cirebon tahun 1011-2031 yang dilakukan PT. C.E.P (Cirebon Energi Prasarana) dalam pembangunan PLTU Batubara II diwilayah Kecamatan, Mundu, Kecamatan Astanajapura dan Kecamatan Pangenan. Mereka juga meminta Satpol PP Kabupaten Cirebon selaku penegak Perda, menghentikan proyek tersebut.
Aksi demo kali ini diwarnai pembakaran ban bekas didepan pintu gerbang Kantor Bupati.
Akibatnya, pintu gerbang tersebut hitam legam terkena api dan asap hitam pembakaran ban bekas.Massa juga sempat berupaya mendobrak pintu gerbang tersebut untuk bisa masuk menemui Bupati Cirebon. Dalam Pantauan Jejak Kasus dilokasi, aksi mendobrak pintu gerbang itu dilakukan dengan cara mendorong-menarik pintu tersebut. Beruntung, pintu gerbang Kantor Bupati itu tidak sampai roboh dan tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
Dalam orasinya, ketua Distrik GMBI Kabupaten Cirebon, Maman, menyesalkan sikap Pemda Kabupaten Cirebon yang sebelumnya sempat meminta GMBI menghentikan segala aksinya dengan iming-iming imbalan uang senilai 250 juta rupiah."Bupati menawari 250 juta agar GMBI tidak melakukan aksi lagi, tapi Kami menolak karena Kami bukan massa bayaran, Perjuangan Kami murni menuntut penegakkan hukum,"ujarnya.
Kesal tidak bisa bertemu dengan pucuk pimpinan, Maman kemudian menarik massa untuk berputar haluan melakukan aksi didepan Kantor BPPT Kabupaten Cirebon.
Dibawah pengawalan ketat jajaran Polisi Polres Cirebon dan Satpol PP Kabupaten Cirebon, massa langsung merangsek mengepung Kantor BPPT. Beruntung, salah satu unsur pimpinan BPPT, Dedi, cukup sigap dan langsung menemui massa.Beberapa perwakilan massa kemudian diajak berdialog perihal tuntutan yang disampaikan ke pihak BPPT tersebut. (islah).
0 Response to "Jejak Kasus Jabar - Diminta Hentikan Aksi Dengan Imbalan 250 Juta, Aksi Massa GMBI Makin Beringas."
Post a Comment