Petugas Kesehatan Angkuh Dan Sering Menolak Penanganan Penyakit, Masyarakat Desa Tersana, Indramayu, Geram - Jejak Kasus Jabar. Indramayu, www.jejakkasus.info -
Keberadaan tenaga medis (Mantri kesehatan),Madyana dan istrinya, Roni, Bidan Desa yang bertugas di Polindes dan Poskesdes Desa Tersana Kecamatan Sukagumiwang Kabupaten Indramayu, dikeluhkan masyarakat setempat.
Pasalnya, kedua abdi Negara itu seringkali menolak melayani masyarakat yang dalam kondisi darurat membutuhkan pelayanan kesehatan dirumah.
Bahkan, justru sikap angkuh, sombong dan sinis serta nada bicara yang tidak bersahabat sering diterima warga ketika mencoba datang dikediaman kedua tenaga medis itu untuk meminta pertolongan medis.
Seperti yang dialami Duladi (57) warga blok gang kidul, RT 007/002 Desa Tersana.pada 14/3 lalu.
Saat itu, pensiunan TNI tersebut menderita penyakit lambung kronis dengan suhu badan panas tinggi, sehingga nyaris membuatnya tak sadarkan diri.Sehingga,dalam kondisi tubuh lemah itu, praktis membuatnya tidak bisa datang ke Poskesdes, satu-satunya tempat pelayanan kesehatan di Desa tersebut. Namun sayang, menurut Duladi, ketika ketika istrinya meminta bantuan petugas kesehatan tersebut datang kerumahnya, mantri Madyana secara tegas menolak.
Bahkan dengan enteng mantri tersebut menyuruhnya minum obat dari warung saja."Kalau panas (demam) ya tinggal minum bodrex saja,"ujar Duladi menirukan ucapan mantri yang diamini istrinya, Umyati.
Dikatakan Duladi, selain dirinya, banyak warga lain yang mendapat perlakuan serupa dengannya.
Mereka kecewa dan kesal dengan sikap tidak manusiawi petugas kesehatan tersebut."Di blok sini saja banyak yang mengeluh, sepengetahuan Saya ada Tati, Sani, Warti, Ato, Umyati dan lainnya.
Belum lagi warga dari blok lain, jumlahnya 50 orang lebih,"ujar Duladi geram.
Ditambahkannya, sebenarnya masyarakat Desa Tersana sudah sejak lama memendam kekesalan atas sikap angkuh kedua pekerja medis tersebut.Tahun kemarin, kata Duladi, warga sempat menggalang aksi yang menjurus tindakan anarkis. Beruntung, gejolak masyarakat bisa diredam sampai saat ini.
Sayang, ketika JK menyambangi kantor Kuwu Tersana, (19/4), sekira pukul 13.00 WIB Kantor Desa tersebut sudah sepi.
Hanya ada salah satu warga yang mengaku bernama Rasdina (59) tengah asyik melihat TV.
Ketika JK coba menanyakan hal itu, Rasdina membenarkan bahwa sikap kedua petugas kesehatan itu, selain angkuh dan tidak bermasyarakat, juga tidak bisa menolong warga yang membutuhkan penanganan penyakit, meskipun kondisinya darurat."Kalau bukan masyarakat Tersana sih (petugas kesehatan tersebut) sudah di amuk (massa),"ujar Rasdina.
Hingga berita ini ditulis, awak media ini belum berhasil meminta tanggapan dari keduanya. (islah).
Pasalnya, kedua abdi Negara itu seringkali menolak melayani masyarakat yang dalam kondisi darurat membutuhkan pelayanan kesehatan dirumah.
Bahkan, justru sikap angkuh, sombong dan sinis serta nada bicara yang tidak bersahabat sering diterima warga ketika mencoba datang dikediaman kedua tenaga medis itu untuk meminta pertolongan medis.
Seperti yang dialami Duladi (57) warga blok gang kidul, RT 007/002 Desa Tersana.pada 14/3 lalu.
Saat itu, pensiunan TNI tersebut menderita penyakit lambung kronis dengan suhu badan panas tinggi, sehingga nyaris membuatnya tak sadarkan diri.Sehingga,dalam kondisi tubuh lemah itu, praktis membuatnya tidak bisa datang ke Poskesdes, satu-satunya tempat pelayanan kesehatan di Desa tersebut. Namun sayang, menurut Duladi, ketika ketika istrinya meminta bantuan petugas kesehatan tersebut datang kerumahnya, mantri Madyana secara tegas menolak.
Bahkan dengan enteng mantri tersebut menyuruhnya minum obat dari warung saja."Kalau panas (demam) ya tinggal minum bodrex saja,"ujar Duladi menirukan ucapan mantri yang diamini istrinya, Umyati.
Dikatakan Duladi, selain dirinya, banyak warga lain yang mendapat perlakuan serupa dengannya.
Mereka kecewa dan kesal dengan sikap tidak manusiawi petugas kesehatan tersebut."Di blok sini saja banyak yang mengeluh, sepengetahuan Saya ada Tati, Sani, Warti, Ato, Umyati dan lainnya.
Belum lagi warga dari blok lain, jumlahnya 50 orang lebih,"ujar Duladi geram.
Ditambahkannya, sebenarnya masyarakat Desa Tersana sudah sejak lama memendam kekesalan atas sikap angkuh kedua pekerja medis tersebut.Tahun kemarin, kata Duladi, warga sempat menggalang aksi yang menjurus tindakan anarkis. Beruntung, gejolak masyarakat bisa diredam sampai saat ini.
Sayang, ketika JK menyambangi kantor Kuwu Tersana, (19/4), sekira pukul 13.00 WIB Kantor Desa tersebut sudah sepi.
Hanya ada salah satu warga yang mengaku bernama Rasdina (59) tengah asyik melihat TV.
Ketika JK coba menanyakan hal itu, Rasdina membenarkan bahwa sikap kedua petugas kesehatan itu, selain angkuh dan tidak bermasyarakat, juga tidak bisa menolong warga yang membutuhkan penanganan penyakit, meskipun kondisinya darurat."Kalau bukan masyarakat Tersana sih (petugas kesehatan tersebut) sudah di amuk (massa),"ujar Rasdina.
Hingga berita ini ditulis, awak media ini belum berhasil meminta tanggapan dari keduanya. (islah).
0 Response to "Petugas Kesehatan Angkuh Dan Sering Menolak Penanganan Penyakit, Masyarakat Desa Tersana, Indramayu, Geram - Jejak Kasus Jabar. Indramayu, www.jejakkasus.info -"
Post a Comment