-->

KEMENTERIAN PERTANIAN GELONTORKAN Rp 92 MILIAR BAGI PENGEMBANGAN PERTANIAN PROVINSI JAMBI

Zola: Dana Pusat ini harus diserap secara maksimal untuk kesejahteraan petani
Jambi, www.jejakkasus.info - Pemerintah Provinsi Jambi mendapatkan Rp 92 Miliar dari Kementrian Pertanian Republik Indonesia yang dialokasikan untuk pengembangan pertanian di Provinsi Jambi. Anggaran ini naik secara signifikan dari tahun sebelumnya yang hanya sekitar Rp.49 milyar. Menanggapi hal ini Gubernur Jambi H.Zumi Zola Zulkifli, S.TP,MA menekankan kepada seluruh Bupati/Walikota untuk memanfaatkan dana ini dengan maksimal guna mendukung program pemerintah mencapai swasembada pangan. Hal ini terungkap dalam Rapat Teknis Musrenbangtan tingkat Provinsi Jambi tahun 2016, Kamis (17/3) bertempat di hotel Novita, Kota Jambi. Dalam rapat ini hadir pejabat dari Kementrian Pertanian RI, Sekda Provinsi Jambi H.Ridham Priskap, SH,MH,MM dan Dinas /instansi terkait lainnya se-Provinsi Jambi.
       
Disampaikan Gubernur bahwa dengan memanfaatkan anggaran dari pusat secara maksimal akan berdampak kepada kesejahteraan masyarakat khususnya petani. “Hari ini kita membuka musrenbang pertanian, datang seluruh Kabupaten/Kota Kepala Dinas terkait dan juga  Dirjen Kementrian Pertanian juga datang, dan menyampaikan bahwa dari kementrian kita mendapatkan Rp.92 milyar, saya berpesan untuk dapat diserap secara maksimal jangan sampai dana yang sudah kita dapat ini tidak maksimal penyerapannya sehingga kembali lagi ke pusat, dan prosedurnya diperhatikan, saya minta dukungannya dari semua pihak yang terlibat dalam pertanian, karena harapan kita adalah untuk meningkatkan hasil pertanian dan bisa swansembada pertanian, seperti cita-cita Bapak Presiden yaitu kedaulatan pangan, kalau kita sudah daulat pangannya maka nilai tukar petani (NTP) juga bisa naik,artinya kesejahteraan petani akan juga naik dan itu harapan kita dan itu tidak bisa kita kerjakan sendiri butuh dukungan dari seluruh pihak”ujar Gubernur.
               
Gubernur juga menjelaskan apa yang harus dilakukan untuk meningkatkan Nilai Tukar Petani dan dijelaskan Gubernur juga bahwa untuk menaikkan nilai tukar petani ada beberapa hal yang dilakukan adalah bagaimana meningkatkan kuantitas  jumlah produksi dan kualitas pertanian   untuk bisa bersaing. “Saat ini kita ada beberapa komoditi tertentu yang masih didatangkan dari Propinsi lain, apakah Jambi bisa memenuhinya, tentu bisa asal kita memiliki komitmen bersama  dari seluruh pihak, membuat program, kita butuh kestabilan ketika semua dijadikan perkebunan yang non pangan bukan berarti buruk, tetapi kita butuh kestabilan jangan sampai kita harus membeli beras, cabe dari Propinsi lain, karena yang selalu dikeluhakan adalah alih fungsi lahan, tetapi untuk tidak terjadi alih fungsi lahan masyarakat harus punya jawabannya  dari program pertanian , diharapkan lima tahun ke depan salah satu program kita adalah pertanian”katanya.
               
Ditegaskan Gubernur kembali bahwa untuk lahan pangan abadi Gubernur meminta dukungan dari pemerintah daerah untuk menetapkan lahannya dan kemudian diPerdakan. “Saya minta dukungan dari pemerintah daerah untuk menyediakan lahan pertanian khusus pangan dan diperdakan , mengapa ini sangat penting dengan demikian kita bisa memonitor setiap bantuan yang kita berikan, dan ada targetnya, apakah komoditinya apakah cabe merah, bawang merah atau sawah untuk beras, itu menjadi komoditi yang baik bagi Provinsi Jambi karena selama ini yang menjadi masalah kita adalah setelah diberi bantuan kadang ceritanya sudah selesai, itu adalah bantuan kita bagi masyarakat, jadi jelas siapa yang diberi bantuan, lahan punya siapa, dan target kita bisa kita tentukan, sekarang tahapannya  yang saya minta kepada Kabupaten/ kota berapa lahan pertaniannya, dan dimana lokasinya, dan komoditi apa yang menjadi unggulan”jelasnya.
               
Sebelumnya dalam sambutannya Gubernur menyatakan bahwa saat ini permasalahan yang cukup mendasar dalam melaksanakan pembangunan pertanian antara lain tingginya konversi lahan pertanian, keterbatasan lahan untuk perluasan areal baru lahan pertanian, belum memadainya infrastruktur pertanian (khususnya jaringan irigasi dan sarana transportasi pertanian) belum berkembangnya industri hilir, sistem logistik yang belum baik dan masih terbatasnya dukungan pembiayaan sektor pertanian. Selain itu anomaly iklim dan gejolak harga pangan global juga turut berpengaruh menekan upaya –upaya peningkatakan produksi pertanian.( ITA/hms).

0 Response to "KEMENTERIAN PERTANIAN GELONTORKAN Rp 92 MILIAR BAGI PENGEMBANGAN PERTANIAN PROVINSI JAMBI"

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel