Bantuan Hand Tracktor di Gresik Diduga Dipungli
JEJAK KASUS, GRESIK - Bantuan hand tracktor dari Kementrian Pertanian (Kementan) yang bersumber dari APBN, ternyata ada pungutan liar (pungli) yang dilakukan oleh oknum yang mengaku dekat dengan Bupati Gresik.
Dugaan ini berdasarkan temuan yang dilakukan oleh anggota Komisi B DPRD Gresik. Ada laporan hand tracktor yang dibagi-bagikan ke gabungan kelompok tani atau Gapoktan di Driyorejo dan Wringinanom dipungli.
Menurut HM.Abdul Qodir anggota Komisi B DPRD Gresik, komisinya mendapat laporan tiga penerima bantuan hand tracktor yang merasa dipungli oknum. Sayangnya, dia menolak menyebut pelapor karena takut ancaman.
"Ada laporan mereka dipungli Rp1 juta hingga Rp 2 juta. Padahal, harga hand tracktor itu sekitar Rp 30 juta. Ini tidak bisa dibiarkan. Sebab, yang dikorbankan petani," katanya, Kamis (9/01/2013).
Agar tidak terjadi intimidasi. Komisi B DPRD Gresik segera melakukan investigasi terkait laporan tersebut. Sebab, di Gresik Utara juga ada laporan punglinya hingga Rp 3 juta per unit.
"Jika nanti terbukti ada temuan di lapangan, tidak menutup kemungkinan kami akan memanggil Dinas Pertanian untuk diklarifikasi," ujar HM. Abdul Qodir.
Seperti yang diberitakan, Desember 2013 lalu, Dinas Pertanian membagi-bagikan alat dan mesin pertanian kepada para kelompok tani se-Kabupaten Gresik. Diantaranya, menghibahkan 2 traktor roda empat, 41 hand traktor, 20 pompa air dan 1 unit tranplanter rice (mesin untuk penanam padi). Bantuan itu dari APBN. Dengan demikian bantuan itu totalnya tahun ini saja sudah 89 hand traktor.
Menanggapi adanya pungli, Kepala Dinas Pertanian Agus Waluyo yang dikonfirmasi mengaku tidak tahu. Hanya dia menjelaskan, bila perlu dikonfirmasi langsung kepada Gapoktan yang mendapat bantuan hand tracktor di setiap kecamatannya.
"Soal pungli silakan konfirmasi langsung ke Gapoktan di masing-masing kecamatan," tandasnya. [bej/pria sakti]
Dugaan ini berdasarkan temuan yang dilakukan oleh anggota Komisi B DPRD Gresik. Ada laporan hand tracktor yang dibagi-bagikan ke gabungan kelompok tani atau Gapoktan di Driyorejo dan Wringinanom dipungli.
Menurut HM.Abdul Qodir anggota Komisi B DPRD Gresik, komisinya mendapat laporan tiga penerima bantuan hand tracktor yang merasa dipungli oknum. Sayangnya, dia menolak menyebut pelapor karena takut ancaman.
"Ada laporan mereka dipungli Rp1 juta hingga Rp 2 juta. Padahal, harga hand tracktor itu sekitar Rp 30 juta. Ini tidak bisa dibiarkan. Sebab, yang dikorbankan petani," katanya, Kamis (9/01/2013).
Agar tidak terjadi intimidasi. Komisi B DPRD Gresik segera melakukan investigasi terkait laporan tersebut. Sebab, di Gresik Utara juga ada laporan punglinya hingga Rp 3 juta per unit.
"Jika nanti terbukti ada temuan di lapangan, tidak menutup kemungkinan kami akan memanggil Dinas Pertanian untuk diklarifikasi," ujar HM. Abdul Qodir.
Seperti yang diberitakan, Desember 2013 lalu, Dinas Pertanian membagi-bagikan alat dan mesin pertanian kepada para kelompok tani se-Kabupaten Gresik. Diantaranya, menghibahkan 2 traktor roda empat, 41 hand traktor, 20 pompa air dan 1 unit tranplanter rice (mesin untuk penanam padi). Bantuan itu dari APBN. Dengan demikian bantuan itu totalnya tahun ini saja sudah 89 hand traktor.
Menanggapi adanya pungli, Kepala Dinas Pertanian Agus Waluyo yang dikonfirmasi mengaku tidak tahu. Hanya dia menjelaskan, bila perlu dikonfirmasi langsung kepada Gapoktan yang mendapat bantuan hand tracktor di setiap kecamatannya.
"Soal pungli silakan konfirmasi langsung ke Gapoktan di masing-masing kecamatan," tandasnya. [bej/pria sakti]

0 Response to "Bantuan Hand Tracktor di Gresik Diduga Dipungli"
Post a Comment