Ratusan Petani Hutan Indramayu Resah dan Panik
Wain, salah satu petani hutan ketika ditemui oleh Jejak Kasus menjelaskan, Perum Perhutani telah membuat resah para petani hutan. Lebih parahnya, lagi Perum Perhutani BKPH Cikawung mengeluarkan surat pernyataan agar ditanda-tangani oleh para petani hutan yang isinya pada poin keempat yakni "Siap dengan suka rela membongkar atau meninggalkan bangunan yang saya tempati tanpa meminta ganti rugi apapun sampai akhir bulan Desember 2015”.
"Bagaimana nasib para petani hutan dapat hidup dan sejahtera jika demikian," kata Wain kesal.
Hal senada dikatakan Edi yang juga seorang petani hutan. Surat pernyataan yang dikeluarkan oleh Perum Perhutani BKPH Cikawung dinilai telah membuat resah para petani hutan dan juga itu suatu pembodohan yang dilakukan oleh Perum Perhutani BKPH Cikaung terhadap para petani hutan.
"Dalam hal ini apakah memang Perum Perhutani itu menganggap para petani hutan itu bodoh," katanya.
Sementara menurut Brippol Raita, Babinmas Desa Cikawung menyayangkan atas beredarnya surat pernyataan yang telah dikeluarkan oleh Perum Perhutani BKPH Cikawung. Karena tanpa melakukan sosialisasi terlebih dahulu, sehingga membuat para petani hutan menjadi resah.
Kepada Jejak Kasus, pihaknya berjanji akan membuat laporan pada Kapolsek atas temuan tersebut di lapangan.
Sementara berita ini diturunkan, Kepala BKPH Cikawung, Tarim belum bisa dikonfirmasi, karena pihaknya tidak berada dikantornya. (jayas)
0 Response to "Ratusan Petani Hutan Indramayu Resah dan Panik"
Post a Comment