PIMPINAN PUSAT NGO HDIS: SUPRIYANTO Alias PRIA SAKTI" 17 Agustus 1945 Merupakan waktu yang sakral bagi Bangsa Indonesia.
Saat itu, Presiden RI pertama, Soekarno memproklamasikan kemerdekaan Indonesia yang sekaligus menjadi tonggak baru perjalanan bangsa yang terdiri dari berbagai macam suku itu.
Hanya dengan bekal secarik kertas yang berisi tulisan tangan naskah proklamasi, Bung Karno dengan didampingi Moch Hatta, mengumandangkan proklamasi tanda lepasnya bangsa Indonesia dari penjajahan bangsa asing.
Pemilihan tanggal 17 Agustus sebagai waktu dibacakannya proklamasi bukanlah tanpa alasan. Namun Presiden Soekarno memilih tanggal 17 Agustus sebagai waktu proklamasi kemerdekaan salah satunya adalah karena Bung Karno mempercayai mistik.
Alasan itu disampaikan Bung Karno saat berdiskusi dengan para pemuda, salah satunya adalah Sukarni, pada 16 Agustus 1945. Saat itu Bung Karno dan Bung Hatta 'diculik' oleh kaum pemuda ke sebuah tempat di Rengasdengklok, Karawang.
Penculikan' itu dilakukan untuk menekan kedua proklamator itu agar segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia tanpa ada embel-embel Jepang.
Sebagai generasi penerus bangsa: kita wajib bersyukur kepada Allah SWT, berterima kasih kepada Para pahlawan kita, serta mengenang pengorbanannya, yang berjuang tanpa pamrih dan jasa.
Redaksi, www.jejakkasus.info - Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Negara Republik Indonesia 17 agustus 1945 yang ke 71 tahun 2016 yang kita cintai.
Didalam benak kita sebagai generasi penerus bangsa adalah hasil jerih payah, memperjuangkan dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia oleh para pahlawan dan proklamator bangsa ini.
Mari kita bekerja lebih keras dan lebih keras. Mari kita bekerja lebih keras untuk tidak membuat anak-anak kita dijual ke luar negeri.
Tidak lupa mari kita bersama-sama mendoakan para pahlawan kita, dan mengenang pengorbanan mereka.
Dan yang paling penting, bagaimana kita dapat menimba teladan hidup dari mereka.
Kita harus punya Cita-cita yang jelas, seperti hanya-nya Cita-cita para pahlawan yaitu kemerdekaan bangsa Indonesia. Pembebasan ibu pertiwi dari penjajahan bangsa asing. Ini adalah cita-cita besar, cita-cita pribadi atau golongan tertentu.
Semangat Pantang Menyerah: Jangan mudah menyerah. Bila kita terus berjalan menuju ke arah cita-cita, pada suatu saat kita akan sampai di tempat tujuan. Seringkali hal itu terjadi justru pada saat kita sudah ada di ujung putus asa.
Kita juga harus beranian demi kebenaran seperti Bung Karno dan kawan-kawanya pastilah bukan orang-orang pengecut.
Beberapa kali dibuang oleh kolonial Belanda, tetapi beliau dan kawan-kawanya tidak pernah putus asa, dan tidak mau menempuh jalan aman dan penakut. Mereka dengan sadar memilih jalan sulit dan berbahaya.
Mereka memilih menempuh jalan yang jarang dilalui, Mereka adalah para pemberani.
Ini perlu kita kita teladani sebagai generasi penerus bangsa dalam menjalani hidup ini. Cita-cita yang cemerlang sering kali gagal karena kita tidak memiliki keberanian untuk mewujudkannya. Kita takut untuk memulai, kita takut untuk mengambil resiko, kita takut gagal. Semua rasa takut itu melumpuhkan kita.
Jika anda memiliki keinginan, laksanakanlah. Keberanian memiliki kejeniusan sendiri.” Jelasnya kepandaian itu akan timbul bila kita memiliki keberanian. Keberhasilan hanya buat mereka yang berani. Dunia ini adalah untuk orang-orang pemberani.
Tiada pengorbanan yang sia-sia, Tiada rintangan yang tak dapat diatasi. Walaupun sedikit dari pelayanan ini, akan membebaskan kita dari cengkraman penderitaan.
Merdekaaaaa.
Share dan sebarkan pesan ini untuk Indonesia Raya, Salam Kemerdekaan INDONESIA.
Hanya dengan bekal secarik kertas yang berisi tulisan tangan naskah proklamasi, Bung Karno dengan didampingi Moch Hatta, mengumandangkan proklamasi tanda lepasnya bangsa Indonesia dari penjajahan bangsa asing.
Pemilihan tanggal 17 Agustus sebagai waktu dibacakannya proklamasi bukanlah tanpa alasan. Namun Presiden Soekarno memilih tanggal 17 Agustus sebagai waktu proklamasi kemerdekaan salah satunya adalah karena Bung Karno mempercayai mistik.
Alasan itu disampaikan Bung Karno saat berdiskusi dengan para pemuda, salah satunya adalah Sukarni, pada 16 Agustus 1945. Saat itu Bung Karno dan Bung Hatta 'diculik' oleh kaum pemuda ke sebuah tempat di Rengasdengklok, Karawang.
Penculikan' itu dilakukan untuk menekan kedua proklamator itu agar segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia tanpa ada embel-embel Jepang.
Sebagai generasi penerus bangsa: kita wajib bersyukur kepada Allah SWT, berterima kasih kepada Para pahlawan kita, serta mengenang pengorbanannya, yang berjuang tanpa pamrih dan jasa.
Redaksi, www.jejakkasus.info - Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Negara Republik Indonesia 17 agustus 1945 yang ke 71 tahun 2016 yang kita cintai.
Didalam benak kita sebagai generasi penerus bangsa adalah hasil jerih payah, memperjuangkan dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia oleh para pahlawan dan proklamator bangsa ini.
Mari kita bekerja lebih keras dan lebih keras. Mari kita bekerja lebih keras untuk tidak membuat anak-anak kita dijual ke luar negeri.
Tidak lupa mari kita bersama-sama mendoakan para pahlawan kita, dan mengenang pengorbanan mereka.
Dan yang paling penting, bagaimana kita dapat menimba teladan hidup dari mereka.
Kita harus punya Cita-cita yang jelas, seperti hanya-nya Cita-cita para pahlawan yaitu kemerdekaan bangsa Indonesia. Pembebasan ibu pertiwi dari penjajahan bangsa asing. Ini adalah cita-cita besar, cita-cita pribadi atau golongan tertentu.
Semangat Pantang Menyerah: Jangan mudah menyerah. Bila kita terus berjalan menuju ke arah cita-cita, pada suatu saat kita akan sampai di tempat tujuan. Seringkali hal itu terjadi justru pada saat kita sudah ada di ujung putus asa.
Kita juga harus beranian demi kebenaran seperti Bung Karno dan kawan-kawanya pastilah bukan orang-orang pengecut.
Beberapa kali dibuang oleh kolonial Belanda, tetapi beliau dan kawan-kawanya tidak pernah putus asa, dan tidak mau menempuh jalan aman dan penakut. Mereka dengan sadar memilih jalan sulit dan berbahaya.
Mereka memilih menempuh jalan yang jarang dilalui, Mereka adalah para pemberani.
Ini perlu kita kita teladani sebagai generasi penerus bangsa dalam menjalani hidup ini. Cita-cita yang cemerlang sering kali gagal karena kita tidak memiliki keberanian untuk mewujudkannya. Kita takut untuk memulai, kita takut untuk mengambil resiko, kita takut gagal. Semua rasa takut itu melumpuhkan kita.
Jika anda memiliki keinginan, laksanakanlah. Keberanian memiliki kejeniusan sendiri.” Jelasnya kepandaian itu akan timbul bila kita memiliki keberanian. Keberhasilan hanya buat mereka yang berani. Dunia ini adalah untuk orang-orang pemberani.
Tiada pengorbanan yang sia-sia, Tiada rintangan yang tak dapat diatasi. Walaupun sedikit dari pelayanan ini, akan membebaskan kita dari cengkraman penderitaan.
Merdekaaaaa.
Share dan sebarkan pesan ini untuk Indonesia Raya, Salam Kemerdekaan INDONESIA.
0 Response to "PIMPINAN PUSAT NGO HDIS: SUPRIYANTO Alias PRIA SAKTI" 17 Agustus 1945 Merupakan waktu yang sakral bagi Bangsa Indonesia. "
Post a Comment