Syabandar Sorong: Rapat Pembahasan Terkait Kapal Asing Yang Merusak Kekayaan Alam Terumbu Karang Raja Ampat.
Raja Ampat, www.jejakkasus.info - Rapat koordinasi pelestarian lingkungan maritim terumbu karang di Kabupaten Raja Ampat, bertempat di Aula Pertemuan Kantor Syabandar Sorong, 23 Maret 2017 Pukul 13:15 WIT.
Dalam Penyampaiannya Kepala Sabandar Sorong Kapten "Jhon R mengatakan bahwa Apa bila kedepan ada keuntungan dari kapal besar yang masuk dan tidak merugikan sekitar lingkungan Laut silahkan saja, tetapi harus melakukan koordinasikan dengan Pemeritah Daerah.
Pihak Dinas Pariwisata Kabupaten Raja Ampat menambahkan, Kita berbicara bukan hanya di Raja Ampat saja, tetapi untuk Papua Barat, karena kita harus saling berkoordinasi antara pihak Syabandar dengan Pemerintah Daerah, agar kedepan kapal besar yg ingin berwisata harus berkonsultasi dengan pihak yang memiliki wewenang yaitu Syabandar.
kalau kapalnya ke Raja Ampat tetapi Syabandarnya ada di Sorong sementara kapal dari luar Negeri langsung ke Raja Ampat seharusnya singga di Sorong dulu, jadi tolong untuk di ikut sertakan Toure agen supaya bisa dilakukan koordinasi.
" Kapten Jhon, turis itu tidak semuanya ke Raja Ampat, sedangkan kapalnya masuk, jadi kita harus selalu meperhatikan lingkungan jangan sampai merusak terumbu karang, Karena baling-balingnya sangat besar, jadi bisa saja menyentuh terumbu karang, jika berwisata di Raja Ampat lebih baik ke Sorong dulu dan di tanya siapa saja yang ingin ke Raja Ampat silahkan turun dan di teruskan menggunakan kapal kecil," Terang Kapten Jhon
Pihak Konservasi Nasional, "Kita ingin mendorong tumbuh berkembangnya kepariwisataan dan dalam waktu 5 tahun kunjungan wisatawan yang datang ke Raja Ampat berjumlah 92.000 orang, oleh sebab itu kita harus memperhatikan lingkungan sekitar terutama terumbu karangnya dan masalah sampah-sampah yang dibuang dilaut harus kita cegah.
Kalau memang itu menyimpang harusnya di tegur, karena kapal yang mengakibatkan terumbu karang menjadi rusak itu sdh punya traking selama 4 kali, sedangkan kapal yang datang dari Sorong ke raja Ampat sebanyak 40 kapal, jadi kita bisa melakukan pendataan
Kapten Jhon, siapa yg setuju kapal masuk di Sorong lalu lansir ke Raja Ampat.
Jangan hanya mikirin keuangan masuk, tetapi tdk memikirkan dampak yg akan terjadi.
Apabila setuju saya ingin secara tertulis buat arsip jangan sampai nanti ada komplain dikemudian hari.
"Saya minta dari pihak PT. Pelindo bisa mengatur keluar masuknya kapal di Dermaga.
Selanjutnya salah satu SKPD menyampaikan, apakah ada keuntungan buat orang lain apabila kapal besar itu langsung ke Raja Ampat, kalau memang Pemda Raja Ampat belum mengijinkan kapal pesiar masuk ke Daerahnya buatlah peraturan yang baru, supaya pihak agen harus kita atur, tetapi untuk melarang itu tidak mungkin karena ada beban moral tersendiri terhadap para tamu yg akan datang.
Pihak Pelindo, pada intinya kami setuju apabila kapal yang berukuran besar itu sandar di Sorong.
Apakah semua pihak setuju dibuat bui bui alur laut untuk kapal yang masuk ke Raja Ampat.
Harapan selanjutnya, setelah rapat ini semua buat surat kepada saya bagaimana hasilnya " Kapten Jhon R diakhir rapat pembahasan pelestarian lingkungan maritim terumbu karang di Kabupaten Raja Ampat. (Dwrsn).
Dalam Penyampaiannya Kepala Sabandar Sorong Kapten "Jhon R mengatakan bahwa Apa bila kedepan ada keuntungan dari kapal besar yang masuk dan tidak merugikan sekitar lingkungan Laut silahkan saja, tetapi harus melakukan koordinasikan dengan Pemeritah Daerah.
Pihak Dinas Pariwisata Kabupaten Raja Ampat menambahkan, Kita berbicara bukan hanya di Raja Ampat saja, tetapi untuk Papua Barat, karena kita harus saling berkoordinasi antara pihak Syabandar dengan Pemerintah Daerah, agar kedepan kapal besar yg ingin berwisata harus berkonsultasi dengan pihak yang memiliki wewenang yaitu Syabandar.
kalau kapalnya ke Raja Ampat tetapi Syabandarnya ada di Sorong sementara kapal dari luar Negeri langsung ke Raja Ampat seharusnya singga di Sorong dulu, jadi tolong untuk di ikut sertakan Toure agen supaya bisa dilakukan koordinasi.
" Kapten Jhon, turis itu tidak semuanya ke Raja Ampat, sedangkan kapalnya masuk, jadi kita harus selalu meperhatikan lingkungan jangan sampai merusak terumbu karang, Karena baling-balingnya sangat besar, jadi bisa saja menyentuh terumbu karang, jika berwisata di Raja Ampat lebih baik ke Sorong dulu dan di tanya siapa saja yang ingin ke Raja Ampat silahkan turun dan di teruskan menggunakan kapal kecil," Terang Kapten Jhon
Pihak Konservasi Nasional, "Kita ingin mendorong tumbuh berkembangnya kepariwisataan dan dalam waktu 5 tahun kunjungan wisatawan yang datang ke Raja Ampat berjumlah 92.000 orang, oleh sebab itu kita harus memperhatikan lingkungan sekitar terutama terumbu karangnya dan masalah sampah-sampah yang dibuang dilaut harus kita cegah.
Kalau memang itu menyimpang harusnya di tegur, karena kapal yang mengakibatkan terumbu karang menjadi rusak itu sdh punya traking selama 4 kali, sedangkan kapal yang datang dari Sorong ke raja Ampat sebanyak 40 kapal, jadi kita bisa melakukan pendataan
Kapten Jhon, siapa yg setuju kapal masuk di Sorong lalu lansir ke Raja Ampat.
Jangan hanya mikirin keuangan masuk, tetapi tdk memikirkan dampak yg akan terjadi.
Apabila setuju saya ingin secara tertulis buat arsip jangan sampai nanti ada komplain dikemudian hari.
"Saya minta dari pihak PT. Pelindo bisa mengatur keluar masuknya kapal di Dermaga.
Selanjutnya salah satu SKPD menyampaikan, apakah ada keuntungan buat orang lain apabila kapal besar itu langsung ke Raja Ampat, kalau memang Pemda Raja Ampat belum mengijinkan kapal pesiar masuk ke Daerahnya buatlah peraturan yang baru, supaya pihak agen harus kita atur, tetapi untuk melarang itu tidak mungkin karena ada beban moral tersendiri terhadap para tamu yg akan datang.
Pihak Pelindo, pada intinya kami setuju apabila kapal yang berukuran besar itu sandar di Sorong.
Apakah semua pihak setuju dibuat bui bui alur laut untuk kapal yang masuk ke Raja Ampat.
Harapan selanjutnya, setelah rapat ini semua buat surat kepada saya bagaimana hasilnya " Kapten Jhon R diakhir rapat pembahasan pelestarian lingkungan maritim terumbu karang di Kabupaten Raja Ampat. (Dwrsn).
0 Response to "Syabandar Sorong: Rapat Pembahasan Terkait Kapal Asing Yang Merusak Kekayaan Alam Terumbu Karang Raja Ampat."
Post a Comment