Petani Tebu Lumajang Desak PG Jatiroto Lakukan Lelang Secara Lokal Didaerahnya - Reporter Jejak Kasus Lumajang : Riaman.
LUMAJANG, www.jejakkasus.info - Petani Tebu Kabupaten Lumajang Jawa Timur mendesak dengan sangat Perusahaan Gula Jatiroto agar melakukan lelang gula dan tetes di lingkungan lokal PG Jatiroto agar jauh lebih transparan.
Menurut H. Muhamad Suwarso, Wakil Ketua DPC Andalan Petani Tebu Rakyat Indonesia - APTRi unit Jatiroto Lumajang yang juga merangkap sebagai pengawas di KPTR Koperasi Petani Tebu Rakyat Undonesia, sejauh ini perputaran dari PG Jatiroto mencapai milyaran rupiah dalam setiap periode atau satu kali giling atau selama empat bulan.
Namun, kata H. Suwarno selama ini gula dan tetes dijual secara terpusat dan tidak melibatkan petani. Kata dia, jika ada yang mengatakan sudah melibatkan petani itu bohong besar, pihaknya menanyakan petani yang mana yang dilibatkan dalam melakukan lelang dan penjualan gula dan tetes tebu.
"Saat ini para petani bangkit dan menginginkan agar lelang tetes dan gula dilakukan dilokal atau dilakukan secara mandiri", ucapnya Sabtu (22/4).
Masih kata dia, ada banyak sekali keuntungan yang bisa didapat sebenarnya ketika dalam melakukan lelang atau penjualan gula dilakukan dilokal atau mandiri, salah satunya akan memunculkan para pengusaha lokal putra daerah maupun daerah lain karena sejauh ini lelang gula dan tetes dikuasai oleh orang orang itu saja.
"Sejauh ini lelang gula dan tetes tidak pernah transparan dan yang sering merugikan para petani tebu, untuk itu dengan ini kami bersama ribuan masyarakat petani tebu melawan demi kebaikan PG Jatiroto sendiri kedepan bukan berarti tidak suka terhadap perorangan namun akan berupaya mengetuk hati para penguasa agar mengubah manajemen yang tidak pro rakyat," imbuhnya.
Jika manajemen PG Jatiroto Lumajang tidak juga dibenahi maka kami bersama para petani tebu untuk berbandong bandong untuk menjual tebu ke PG lain diluar daerah karena jauh lebih menguntungkan tidak seperti selama ini.
Sementara itu H didik Purwanto Ketua DPC Andalan petani rakyat indonesia - Aptri Unit Jatiroto Lumajang Jawa Timur, membenarkan kejadian tersebut,
Untuk itu diharapkan para penguasa PG Jatiroto Lumajang mendengarkan dengan bijaksana aspirasi para petani tebu, jangan sampai kejadian periode yang lalu terulang kembali yakni kejadian PG Jatiroto Lumajang kekurangan tebu karena tebu para petani tebu sudah dijual oleh para petani kelain PG di luar Lumajang.
Pada kesempatan terpisah Budi Susilo Ketua DPD APTRI Nusantara XI, mengatakan selama ini PTPN 1X, PTPN X dan Rajawali Nusantara Indonesia ( RNI ) di Jatim yang meliputi, PG Candi Baru Sidoarjo, PG RejoAgung Madiun, PG Krebet sudah melakukan lelang gula dan tetes di masing masing PG. Hal ini menimbulkan pertanyaan mengapa PTPN X1, khususnya PG Jatiroto kok tidak bisa lelang sendiri padahal sama-sama dibawah naungan BUMN.
"Ini lucu mas, dan satu satunya yang ada di manajemen PG Jatiroto Lumajang, "Pungkasnya.
Pada kesempatan terpisah Manajemen Perusahaan Gula Jatiroto Lumajang membantah tudingan para petani tebu yang menyatakan jika manajemen PG Jatiroto Lumajang kurang bisa transparan dan kurang bisa mensejahterakan para petani.
Administratur PG Jatiroto Lumajang Imam Cipto ketika dikonfirmasi melalui telepon seluler menganjurkan untuk berkoordinasi dengan Humas PG Jatiroto.
Ketika dikonfirmasi Media ini, kepala Bagian Humas PG Jatiroto Lumajang YUDO menyatakan sejauh ini manajemen PG Jatiroto Lumajang telah mengedepankan prinsip prinsip perusahaan yang baik atau (GCG), utamanya kepada para petani tebu rakyat. supervisi oleh petugas PG (Kepala Kebun wilayah tebu rakyat).
Menurut Yudo, supervisi Kepada petani tebu rakyat selalu dijalankan untuk mendapatkan bahan baku tanaman tebu rakyat yang berkualitas dan bermutu tinggi dan diolah menjadi gula.
Sedangkan dalam Proses produksi tebu, para perwakilan tebu rakyat yang tergabung dalam tim kelompok kerja, pengamat produksi gula atau tim KKPG dapat secara langsung menyaksikan atau memonitor dengan detai. (RN).
Menurut H. Muhamad Suwarso, Wakil Ketua DPC Andalan Petani Tebu Rakyat Indonesia - APTRi unit Jatiroto Lumajang yang juga merangkap sebagai pengawas di KPTR Koperasi Petani Tebu Rakyat Undonesia, sejauh ini perputaran dari PG Jatiroto mencapai milyaran rupiah dalam setiap periode atau satu kali giling atau selama empat bulan.
Namun, kata H. Suwarno selama ini gula dan tetes dijual secara terpusat dan tidak melibatkan petani. Kata dia, jika ada yang mengatakan sudah melibatkan petani itu bohong besar, pihaknya menanyakan petani yang mana yang dilibatkan dalam melakukan lelang dan penjualan gula dan tetes tebu.
"Saat ini para petani bangkit dan menginginkan agar lelang tetes dan gula dilakukan dilokal atau dilakukan secara mandiri", ucapnya Sabtu (22/4).
Masih kata dia, ada banyak sekali keuntungan yang bisa didapat sebenarnya ketika dalam melakukan lelang atau penjualan gula dilakukan dilokal atau mandiri, salah satunya akan memunculkan para pengusaha lokal putra daerah maupun daerah lain karena sejauh ini lelang gula dan tetes dikuasai oleh orang orang itu saja.
"Sejauh ini lelang gula dan tetes tidak pernah transparan dan yang sering merugikan para petani tebu, untuk itu dengan ini kami bersama ribuan masyarakat petani tebu melawan demi kebaikan PG Jatiroto sendiri kedepan bukan berarti tidak suka terhadap perorangan namun akan berupaya mengetuk hati para penguasa agar mengubah manajemen yang tidak pro rakyat," imbuhnya.
Jika manajemen PG Jatiroto Lumajang tidak juga dibenahi maka kami bersama para petani tebu untuk berbandong bandong untuk menjual tebu ke PG lain diluar daerah karena jauh lebih menguntungkan tidak seperti selama ini.
Sementara itu H didik Purwanto Ketua DPC Andalan petani rakyat indonesia - Aptri Unit Jatiroto Lumajang Jawa Timur, membenarkan kejadian tersebut,
Untuk itu diharapkan para penguasa PG Jatiroto Lumajang mendengarkan dengan bijaksana aspirasi para petani tebu, jangan sampai kejadian periode yang lalu terulang kembali yakni kejadian PG Jatiroto Lumajang kekurangan tebu karena tebu para petani tebu sudah dijual oleh para petani kelain PG di luar Lumajang.
Pada kesempatan terpisah Budi Susilo Ketua DPD APTRI Nusantara XI, mengatakan selama ini PTPN 1X, PTPN X dan Rajawali Nusantara Indonesia ( RNI ) di Jatim yang meliputi, PG Candi Baru Sidoarjo, PG RejoAgung Madiun, PG Krebet sudah melakukan lelang gula dan tetes di masing masing PG. Hal ini menimbulkan pertanyaan mengapa PTPN X1, khususnya PG Jatiroto kok tidak bisa lelang sendiri padahal sama-sama dibawah naungan BUMN.
"Ini lucu mas, dan satu satunya yang ada di manajemen PG Jatiroto Lumajang, "Pungkasnya.
Pada kesempatan terpisah Manajemen Perusahaan Gula Jatiroto Lumajang membantah tudingan para petani tebu yang menyatakan jika manajemen PG Jatiroto Lumajang kurang bisa transparan dan kurang bisa mensejahterakan para petani.
Administratur PG Jatiroto Lumajang Imam Cipto ketika dikonfirmasi melalui telepon seluler menganjurkan untuk berkoordinasi dengan Humas PG Jatiroto.
Ketika dikonfirmasi Media ini, kepala Bagian Humas PG Jatiroto Lumajang YUDO menyatakan sejauh ini manajemen PG Jatiroto Lumajang telah mengedepankan prinsip prinsip perusahaan yang baik atau (GCG), utamanya kepada para petani tebu rakyat. supervisi oleh petugas PG (Kepala Kebun wilayah tebu rakyat).
Menurut Yudo, supervisi Kepada petani tebu rakyat selalu dijalankan untuk mendapatkan bahan baku tanaman tebu rakyat yang berkualitas dan bermutu tinggi dan diolah menjadi gula.
Sedangkan dalam Proses produksi tebu, para perwakilan tebu rakyat yang tergabung dalam tim kelompok kerja, pengamat produksi gula atau tim KKPG dapat secara langsung menyaksikan atau memonitor dengan detai. (RN).
0 Response to "Petani Tebu Lumajang Desak PG Jatiroto Lakukan Lelang Secara Lokal Didaerahnya - Reporter Jejak Kasus Lumajang : Riaman."
Post a Comment