-->

Terminal Kertosono Diduga Jadi Lahan Pungli Oknum Dishub

JEJAK KASUS, NGANJUK - Kabar terkait terminal bus Kertosono sebagai lahan pungutan liar (Pungli) tampaknya bukan isapan jempol. Ini dibuktikan dengan adanya aktifitas pemungutan yang dilakukan oknum Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur.

Oknum Dishub yang bertugas pada pintu penjagaan tempat keluarnya truk, selalu mengutip uang dari kendaraan yang akan keluar. Semuanya dikutip, tidak ada yang bisa lewat tanpa memberikan uang kepada oknum yang berseragam itu.

Petugas tersebut mengatakan jika hal ini sudah menjadi kebiasaan bagi setiap sopir yang akan meninggalkan terminal. "Ini sudah lazim bagi setiap truk yang mau keluar dari terminal ini. Dan saya hanya petugas yang melakukan kutipan. Hasilnya diserahkan ke kantor," ujar PI polos, oknum Dishub yang menarik pungutan di area terminal Kertosono.

Besar kutipan yang dikenakan bagi setiap truk yang keluar dari terminal itu variatif, berkisar antara Rp 5 ribu hingga Rp 10 ribu.

Petugas ini juga mengakui uang kutipan tersebut bukan disetor ke kas sebagai pemasukan terminal. "Ini diluar ketentuan yang berlaku. Hasilnya merupakan uang lelah kami," ujarnya santai.

Total pungli yang berhasil dikutip oleh oknum Dishub itu tidaklah kecil. Setiap hari, rata-rata truk yang masuk ke terminal Kertosono mencapai 16-20 unit. Dengan demikian, paling tidak pungli itu bisa mencapai Rp 200 ribu setiap harinya.

Sementara itu, Kepala Terminal Kertosono, Marlin, saat dikonfirmasi melalui sambungan selularnya tidak bersedia memberikan jawaban. (kusno)

0 Response to "Terminal Kertosono Diduga Jadi Lahan Pungli Oknum Dishub"

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel