Astaghfirullah... Musholla PN Banyuwangi Dioper di Tempat Penuh Najis
![]() |
| Demo KPJ Laskar Putih di PN Banyuwangi |
Saleh, salah seorang pengunjung PN setempat megeluh, "Ini tidak masuk akal. Masa’ musholla yang dulunya bagus, luas, kini kondisinya sangat memprihatinkan. Penuh dengan najis, lha karena WC diatas merembes. Saya tanya ke pegawai PN, mereka malah mengangkat pundak sambil memonyongkan bibir," katanya pada Jejak Kasus usai demo KPJ Laskar Putih.
Hal senada juga diungkap Zulkifli. Ia menyayangkan sikap Ketua PN Banyuwangi yang seolah membiarkan kondisi musholla yang sarat najis. "Kebijakan Ketua PN mengoper musholla itu telah mengusik kerukunan beragama. Karena sebelumnya kondisinya nyaman dan kini mengenaskan," sungutnya.
Saat menjawab pengunjuk rasa, Ketua PN Banyuwangi, Kurnia Yani Darmono SH MH mengaku, ide mengoper musholla itu disebabkan datangnya pejabat MA yang meminta PN Banyuwangi menyiapkan ruang sidang anak.
Tapi alasan Kurnia Yani, ditanggapi sinis mbah Waris, seorang pejuang veteran. Ia mengaku sebelumnya melihat rekaman video demonstrasi pada Senin (22 /9/2014) itu. "Apa hubungannya mengoper musholla dengan datangnya pejabat MA. Mau cari kambing hitam kok gak pakai otak. Coba kalau VCD itu diputar di MA, apa nggak ngamuk pejabat yang datang ke PN sini waktu itu," katanya.
Seorang karyawan saat ditanya Jejak Kasus mengeluhkan, "Benar, WC itu merembes ke bawah yang kini ditempati musholla. Makanya, sejak pindah saya tidak pernah sholat di kantor. Masa’ mau beribadah di tempat najis," katanya sambil mewanti-wanti namanya disebutkan, karena pernah mendapat ancaman dari Ketua PN.
Begitu juga karyawan lainnya yang mengaku sempat diancam saat mempertanyakan upaya alih musholla tersebut. "Kenapa harus musholla, masih ada ruang lain yang bisa difungsikan untuk ruang siding anak. Rehab gedung dan pengadaan musholla ini perjuangan Ketua PN sebelumnya, H Ridwan. Saat itu, dari 36 usulan PN se-Indonesia, hanya 4 usulan rehabilitasi yang dikabulkan, termasuk PN Banyuwangi. Butuh perjuangan dan kegigihan saat mengusulkan itu," ulasnya.
"Kalau Pak Ridwan dulu karyanya nyata. Berkat perjuangannya, PN Banyuwangi bisa megah seperti sekarang. Meski tak sempat menikmati, tapi karyawan disini tidak pernah melupakan beliau. Dia orangnya baik, mengayomi bawahan. Jauh berbeda dengan yang satu ini, angkuh dan sombongnya gak ketulungan," katanya menyampaikan uneg-uneg. (ted)

0 Response to "Astaghfirullah... Musholla PN Banyuwangi Dioper di Tempat Penuh Najis"
Post a Comment