-->

Menunggu 2,5 Jam, Pasien BPJS Keluhkan Antrian Layanan Obat

JEJAK KASUS, JOMBANG - Pasien BPJS mengeluhkan lamanya antrian untuk mendapatkan obat di RSUD Jombang. Untuk mendapatkan obat tersebut, pasien harus menunggu selama 2,5 jam. Pasien berharap, RSUD Jombang tidak melakukan diskriminasi terhadap pemegang kartu BPJS.

"Akhir bulan lalu saya mengantarkan orang tua saya berobat di RSUD Jombang. Karena orang tua pemegang kartu BPJS, saya harus mengantre pengambilan obat selama 2,5 jam. Ini sangat mengecewakan," kata Abdul Hakim (39), warga Desa Selorejo, Kecamatan Mojowarno, Kamis (8/1/2015).

Abdul mengungkapkan, rang tuanya merupakan pemegang kartu Askes yang kini berubah menjadi BPJS, sehingga, berdasarkan resep dokter poli, dirinya menyerahkan resep tersebut ke loket obat BPJS. Namun ironis, setelah menyerahkan resep obat ke loket, Abdul Hakim baru mendapatkan obat untuk orang tuanya 2,5 jam kemudian.

Dia berharap, layanan obat bagi pasien rawat jalan di RSUD Jombang bisa diperbaiki agar tidak merugikan pasien atau keluarga pasien. "Kalau antrenya sangat lama, bisa merugikan pasien dan keluarga yang mengantarkan. Seharusnya kan tidak selama itu," katanya.

Keluhan serupa juga dilontarkan Ashabul Kahfi, keluarga pasien, lainnya. Dia pernah menggu antrean obat hingga tiga jam. Agar tidak menunggu terlalu lama, usai diperiksa oleh dokter, dirinya segera menyerahkan resep ke loket dan setelah ditinggal pulang untuk mengantarkan orang tuanya.

Langkah itu, ujar Ashabul, agar orang tuanya yang berobat menggunakan fasilitas BPJS tidak ikut menunggu antrian untuk mendapatkan obat. "Daripada ikut antre sampai tiga jam, saya antarkan pulang ke rumah dulu. Setelah itu ya kembali ke rumah sakit atau diambil besok paginya," ungkapnya.

Merespon keluahan itu, Direktur RSUD Jombang, dr. Puji Umbaran, mengungkapkan, standar waktu pelayanan obat berkisar antara 20 menit hingga 30 menit. Proses itu meliputi penerimaan resep, analisa harga, pemilihan obat sesuai resep serta meracik. Berikutnya, jika sudah sesuai resep obat diserahkan kepada pasien. "Kalau untuk obat racikan, waktunya paling lama kira-kira tiga puluh menit. Kalau bukan racikan bisa hanya dua puluh menit," ujarnya.

Menurut Pudji, jika ada keluhan lamanya antrian untuk mendapatkan obat sebagaimana dikeluhkan pasien rawat jalan pemegang kartu BPJS, pihaknya akan segera melakukan perbaikan layanan. "Kami berupaya sebaik mungkin untuk melayani pasien. Kalau ada keluhan seperti itu, kami akan segera memperbaikinya," katanya. (bej/rif)

0 Response to "Menunggu 2,5 Jam, Pasien BPJS Keluhkan Antrian Layanan Obat"

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel