Diduga, Pembimbing KBIH KH Sukron Djazilan Kerap Selingkuhi Istri Jemaah

KH Sukron Djazilan

JEJAK KASUS, SURABAYA - Harta, Tahta, Wanita. Tiga hal itu yang bisa menjadikan seseorang menjadi lupa daratan. Tak perduli seorang ulama atau ahli agama sekalipun, pasti akan berubah perangainya jika salah satu dari tiga hal itu hinggap didirinya, kecuali bagi mereka yang benar-benar kuat imannya.

Seperti halnya Drs KH Sukron Djazilan, Warga Jemur Wonosari 3/2 Surabaya ini. Sukron yang notabene seorang ulama dan juga pembimbing Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) Bryan Makkah yang beralamatkan di jalan Jemursari Utara III/9 Surabaya tersebut, sangatlah tidak patut dan tidak layak dianut segala tingkah lakunya, meskipun Sukron seorang ulama dan kerap mengisi acara pengajian di beberapa stasiun televisi, radio maupun di instansi. Pasalnya, kelakuan Sukron yang kerap selingkuhi istri jemaah sungguh meresahkan, sehingga semua fatwa dan ceramah yang disampaikan sangatlah bertolak belakang dengan kelakuan yang sebenarnya.

Pria kelahiran Nganjuk 46 tahun silam ini gemar menyelingkuhi istri orang, bahkan 7 tahun silam pernah berurusan dengan Polsek Gayungan Surabaya karena kedapatan berbuat mesum dengan perempuan yang bukan istrinya di dalam mobil di bilangan Masjid Al Akbar Surabaya.

Namanya mental "Kucing Garong", ternyata kelakuan tak senonoh Sukron tidak sampai disitu, dalam beberapa tahun belakangan ini, banyak sekali jemaah perempuan yang berkehidupan mapan dan kaya selalu diselingkuhi, padahal para perempuan itu adalah jemaahnya sendiri dan Sukron jelas jelas sudah tahu kalau para perempuan tersebut bersuami.

KH Sukron yang juga seorang punggawa PWNU itu merasa dirinya diatas angin dan kebal hukum, hingga bisa berbuat seenaknya saja. Hal ini sudah barang tentu mencoreng nama baik agama islam, karena Sukron selalu berbicara layaknya seorang ulama besar yang tidak pernah berbuat salah, padahal kelakuan Sukron ibarat Musang berbulu domba, banyak sekali orang ataupun jemaah yang terkecoh dengan semua ceramah yang disampaikan Sukron, seolah olah dalam ceramahnya mengajak umat untuk kebaikan, padahal semua itu bertolak belakang dengan prilakunya.

Sungguh ironis sekali, ulama yang selalu bawa mobil fortuner hitam nopol L 5 NU tersebut sangatlah paham akan dosa kok malah berbuat dosa dengan kerap selingkuhi istri orang, dan fatalnya, Sukron banyak sekali mengisi acara ceramah agama dibeberapa media televisi maupun radio, sudah barang tentu banyak pendengar yang merasa tertipu oleh dakwah abal abal Sukron.

Menurut hasil investigasi dari wartawan media ini, sementara diketahui ada tiga perempuan yang kerap dijadikan ajang perselingkuhan oleh KH Sukron, diantaranya, HR 50 tahun, Warga Jalan Maspati Surabaya yang seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS). LP 47 tahun, Warga Jalan Kerto Menanggal Surabaya yang adalah seorang pengusaha yang mempunyai shop pakaian di Pertokoan Cito Surabaya. Selain itu, NP 54 tahun, seorang pengusaha yang beralamatkan di Jalan Dukuh Kupang Timur Surabaya.

Tim wartawan mencoba mengkorek keterangan dari beberapa jemaah, dan hasilnya, banyak jemaah yang mengiyakan perbuatan bejat Sukron. Bahkan menurut narasumber yang tidak mau disebutkan namanya, Sukron kerap membawa perempuan selingkuhannya di hotel yang ada di Kota Malang, dan juga sering terlihat berangkulan dengan perempuan lain yang bukan istrinya. Tapi rata-rata para jemaah tidak ada yang berani buka mulut, mengingat Sukron seorang ulama dan sangat disegani.

"Jika sampean kepingin memergoki KH Sukron, silahkan saja disanggong di toko WIL-nya yang berada di Cito Surabaya, dia sering kesana kok mas," kata sumber Jejak Kasus.

Sebelumnya, wartawan media ini mencoba mengklarifikasikan masalah ini ke rumah KH Sukron namun sayangnya tidak bertemu.

Tapi melalui ponselnya, KH Sukron menyangkal bahwa berita itu tidak benar. Dan KH Sukron bersikeras ingin mengetahui narasumber yang telah memberikan informasi tersebut kepada wartawan. Tentunya, permintaan KH Sukron itu ditolak oleh awak media, karena melindungi narasumber merupakan salah satu kode etik jurnalis. Bersambung. (limbat)

Share this post