-->

Diduga, Wisma Rennutta Tawarkan Perempuan Penghibur

Tarif Variatif, Mulai Rp 200 ribu Hingga Rp 500 ribu

JEJAK KASUS, WATAMPONE - Praktik prostitusi terselubung agaknya menjadi tren bagi pengelola wisma penginapan. "Service birahi" ini dilakukan pihak hotel/wisma sebagai strategi menyerap banyak pelanggan. Praktik penyedia jasa esek-esek ini, diduga juga terjadi di wisma Rennutta di Jl Latenrutatta 52 Watampone, Kelurahan Manurunge, Kecamatan Tanete Riattang, Kabupaten Bone.

Seperti pengakuan salah seorang pengunjung wisma Rennutta, Jum’at (24/4/2015). Pagi itu, ia sedang menikmati kopi yang disediakan pihak wisma. Tak berselang lama, muncul perempuan bernama NL, yang diketahui sebagai pengelola wisma, menghampirinya dan tanpa basa-basi menawarkan perempuan kepadanya.

Selang beberapa menit, datanglah perempuan muda yang dimaksud NL. NL kemudian menawarkan jika perempuan muda tersebut bisa diajak menemaninya dengan tarif yang variatif, mulai Rp 200 ribu hingga Rp 500 ribu.

Mirisnya lagi, perempuan yang ditawarkan NL itu diantaranya masih berstatus pelajar. "Kalau berminat, silahkan hubungi nomor saya," kata NL usai menjelaskan usia perempuan "penghibur" yang ditawarkan.

Selain ditawari beberapa perempuan muda, pengunjung tersebut juga mengaku kecewa lantaran ia diminta chek-out sebelum masa sewa kamar itu habis oleh seorang karyawan wisma. "Kalau masih mau lanjut, silahkan pindah kamar atas karena kamar ini sudah dipesan oleh peserta rapat," kata karyawan tersebut memaksa.

Berdasarkan pengakuan tersebut, tim media ini melakukan investigasi. Dan benar saja, di wisma tersebut, tim kemudian ditawari sejumlah perempuan. "Pak, masuk kamar nomor 75 saja ya," ajak perempuan muda cantik itu.

"Berapa harganya," tanya tim. Perempuan muda itu langsung mematok tarif Rp 400 ribu termasuk sewa kamar. "Jangan.. siapa tahu ini aparat," bisik NL ke perempuan muda tadi.

Dikonfirmasi terpisah, anak pemilik wiswa Hj Farida yang juga suami NL menampik jika terdapat praktik prostitusi terselubung di wisma Rennutta. "Kami tidak pernah menawarkan service birahi kepada para pengunjung. Mungkin kebetulan pengunjung yang berpasangan menginap disini. Kan tidak mungkin kami menanyai dan memeriksa apakah membawa buku nihah atau tidak," sanggahnya.

Terkait persoalan ini, Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Bone mengatakan, jika pihaknya berwenang mengeluarkan izin kelayakan mendirikan wisma. "Izin itu bisa keluar, harus diteliti dulu aspek keamanan, kebersihan, dan aspek masyakarat sekitar apakah mengganggu atau tidak," katanya.

Dia juga berjanji akan berkoordinasi dengan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) terkait dugaan adanya praktik prostitusi terselubung ini. "Karena Satpol PP yang berhak menindak," katanya. (tim/Pria Sakti)

0 Response to "Diduga, Wisma Rennutta Tawarkan Perempuan Penghibur"

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel