Peternak Sapi Dijadikan "Sapi Perah", Staw IB Dijual Mahal
Tujuannya sangat jelas, mendorong para petani peternak, agar dalam budidaya ternak sapi jenis unggul, untuk memenuhi suplai daging di negeri ini, populasinya lebih cepat dan berhasil. Mendorong petani peternak untuk sungguh-sungguh menekuni bidang beternak sapi.
Program ini digulirkan tidak main-main. Rekayasa genetika semen/straw IB ini sudah berjalan sejak 11 tahun lalu, dan pemerintah pun menjualnya sangat murah. Agar peternak sapi mampu menjangkau harga IB, punya antusias menekuni bidang beternak sapi yang akhirnya menghasilkan jenis keturunan sapi-sapi unggul, dan menguntungkan, serta dapat memenuhi suplai daging dalam negeri sendiri.
Karenanya, semen beku atau straw IB oleh pemerintah dijual murah, bahkan sangat murahnya ini, jika terjadi kenaikan harga, para Gubernur selalu membuat surat edaran resmi, agar harga Semen (sperma) beku di straw IB yang dijual melalui Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Dinas Peternakan Propinsi, tetap murah dan terkendali.
Tetapi, lagi-lagi sifat aji mumpung oknum yang diamanahi terkait penjualan Semen Beku atau Straw IB yang harga kisaran di KPRI Dinas Peternakan sebesar Rp 7.500, kepada petani peternak di daerah-daerah di tingkat propinsi, terutama di Jatim, harga straw IB bibit unggul ini, dijual Rp 80 ribu hingga Rp 100 ribu per dosis.
Mengapa hingga saat ini para petani khususnya petani peternak terus-menerus menjadi "sapi perahan" oknum Dinas Peternakan yang menaunginya? Mengapa pula, penggelembungan harga ke peternak sapi saat “kawin suntik” diperdaya oleh mereka secara kontinuew dan langgeng?
Tim investigasi Jejak Kasus, akan menurunkan jenis lain pola korupsi dan nepotisme terkait penggelembungan harga straw IB di wilayah Jatim. Bersambung
0 Response to "Peternak Sapi Dijadikan "Sapi Perah", Staw IB Dijual Mahal"
Post a Comment