Kurang Setahun, Proyek Jalan Rp 5,6 Miliar Sudah Rusak
JEJAK KASUS, MOJOKERTO - Baru 7 bulan selesai dikerjakan, proyek pelebaran jalan Kintelan, Kecamatan Puri - Padangasri, Kecamatan Jatirejo, Kabupaten Mojokerto ini sudah rusak. Diduga, pengerjaan proyek senilai Rp 5,6 miliar ini dikerjakan asal-asalan.
Salah satu warga setempat menduga, akibat pecahnya jalan yang dilebarkan itu karena galiannya terlalu dangkal. Dia mengaku sudah memprediksi sebelumnya, jika jalan tersebut tidak akan lama bertahan.
"Kurang lebih baru 7 bulan, dan sekarang kondisinya sudah rusak. Ya perlu dilaporkan saja," katanya geram.
Menurut salah seorang konsultan saat dimintai keterangan terkait proyek tersebut menilai, kondisi jalan yang baru selesai digarap, kemudian rusak, bisa diakibatkan oleh rendahnya kualitas pengerjaan. Selain itu, karena galian jalan yang dilebarkan itu terlalu dangkal.
"Akibat galiannya kurang dalam, sehingga tidak kuat menampung beban kendaraan yang melintas. Jika pengerjaan galian pada sisi pelebaran jalan itu sesuai perencanaan, tentu bakal tahan lama. Selain itu, komposisi hotmix yang juga kurang sesuai sehingga aspal jalan mudah pecah," terangnya.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga (PUBM) Kabupaten Mojokerto, Jaenal selaku Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) mengaku kontraktornya sudah dipanggil.
"Bahkan pada waktu itu kontraktornya saya suruh segera memperbaiki kerusakan jalan itu dengan baik. Apakah jalan itu sekarang sudah diperbaiki atau belum, itu saya belum tahu. Karena saya belum monitoring ke lapangan,” katanya kepada Jejak Kasus.
Ditambahkannya, pihaknya sudah memerintahkan stafnya untuk meninjau kondisi jalan tersebut. "Kemarin titik-titik kerusakan jalan itu sudah ditandai dengan cat, dan akan diperbaiki. Lalu jalan itu masih dalam masa pemeliharaan kontraktor, sehingga kalau ada kerusakan, yang memperbaiki kontraktor langsung,” ucap Jaenal. (twi/red)
Salah satu warga setempat menduga, akibat pecahnya jalan yang dilebarkan itu karena galiannya terlalu dangkal. Dia mengaku sudah memprediksi sebelumnya, jika jalan tersebut tidak akan lama bertahan.
"Kurang lebih baru 7 bulan, dan sekarang kondisinya sudah rusak. Ya perlu dilaporkan saja," katanya geram.
Menurut salah seorang konsultan saat dimintai keterangan terkait proyek tersebut menilai, kondisi jalan yang baru selesai digarap, kemudian rusak, bisa diakibatkan oleh rendahnya kualitas pengerjaan. Selain itu, karena galian jalan yang dilebarkan itu terlalu dangkal.
"Akibat galiannya kurang dalam, sehingga tidak kuat menampung beban kendaraan yang melintas. Jika pengerjaan galian pada sisi pelebaran jalan itu sesuai perencanaan, tentu bakal tahan lama. Selain itu, komposisi hotmix yang juga kurang sesuai sehingga aspal jalan mudah pecah," terangnya.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga (PUBM) Kabupaten Mojokerto, Jaenal selaku Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) mengaku kontraktornya sudah dipanggil.
"Bahkan pada waktu itu kontraktornya saya suruh segera memperbaiki kerusakan jalan itu dengan baik. Apakah jalan itu sekarang sudah diperbaiki atau belum, itu saya belum tahu. Karena saya belum monitoring ke lapangan,” katanya kepada Jejak Kasus.
Ditambahkannya, pihaknya sudah memerintahkan stafnya untuk meninjau kondisi jalan tersebut. "Kemarin titik-titik kerusakan jalan itu sudah ditandai dengan cat, dan akan diperbaiki. Lalu jalan itu masih dalam masa pemeliharaan kontraktor, sehingga kalau ada kerusakan, yang memperbaiki kontraktor langsung,” ucap Jaenal. (twi/red)
0 Response to "Kurang Setahun, Proyek Jalan Rp 5,6 Miliar Sudah Rusak"
Post a Comment