Proyek Perpustakaan SDN Ngembeh 1 Diduga Sarat Manipulasi
JEJAK KASUS, MOJOKERTO - Pembangunan gedung perpustakaan SDN Ngembeh 1, Kecamatan Dlanggu, Kabupaten Mojokerto, disinyalir sarat manipulasi. Buktinya, tak ada papan nama pada proyek tersebut. Padahal papan nama itu sangat penting untuk mengetahui informasi secara detil terkait besaran anggaran, volume proyek, siapa yang mengerjakan dan lainnya.
Selain itu, proyek ini juga sarat menjadi lahan mengeruk keuntungan pribadi. Betapa tidak, list plank yang tidak terpasang di bagian depan, samping dan belakang. Kayu yang digunakan bukan jenis kamper. Hanya menggunakan wood plank berukuran 1:20 cm yang diyakini gampang patah.
Selain itu, lantai teras tidak menggunakan keramik. Kusen pintu, jendela dan ventilasi, juga tidak menggunakan kayu jenis kamper, tapi jenis meranti campur berukuran 6 x 12 cm. Pada dempul diduga tidak menggunakan dempul kayu sebagaimana mestinya, tapi malah dilapisi plamir dinding yang terbuat dari bahan semen putih, kalsium dan lem putih.
Untuk bahan atap seperti reng, usuk, nok, gording, kuda-kuda, konsol, juga disinyalir memakai bahan kayu jenis kruing, gilam, kempas atau meranti campuran. Begitu juga dengan bahan genting yang dipakai untuk penutup atap, tampaknya memakai bahan genting yang mutunya patut dipertanyakan.
Terkait dugaan ini, Kepala SDN Ngembeh, Romahaza SPd mengatakan, "Ketika saya akan membuat papan nama proyek, sudah menghubungi konsultan proyek. Tetapi katanya, disesuaikan dengan kondisi di lapangan," ujarnya kepada Jejak Kasus.
Sementara soal RAB (rencana anggaran biaya), Romahaza menolak memperlihatkannya. Menurutnya, RAB sepenuhnya hak mutlak dia dan tidak boleh diperlihatkan kepada siapa saja. "Ketika pelatihan di Malang, saya tidak dianjurkan untuk menempelkan gambar dan RAB di lokasi proyek. Jadi, kalau anda ingin melihat gambar dan RABnya, saya tidak bisa memperlihatkannya," jawabnya ketus.
Romahaza yakin, proyeknya tidak menyimpang dan tidak bermasalah. Ia mengaku sudah sesuai RAB dan bahannya juga bekualitas. (twi/red)
Selain itu, proyek ini juga sarat menjadi lahan mengeruk keuntungan pribadi. Betapa tidak, list plank yang tidak terpasang di bagian depan, samping dan belakang. Kayu yang digunakan bukan jenis kamper. Hanya menggunakan wood plank berukuran 1:20 cm yang diyakini gampang patah.
Selain itu, lantai teras tidak menggunakan keramik. Kusen pintu, jendela dan ventilasi, juga tidak menggunakan kayu jenis kamper, tapi jenis meranti campur berukuran 6 x 12 cm. Pada dempul diduga tidak menggunakan dempul kayu sebagaimana mestinya, tapi malah dilapisi plamir dinding yang terbuat dari bahan semen putih, kalsium dan lem putih.
Untuk bahan atap seperti reng, usuk, nok, gording, kuda-kuda, konsol, juga disinyalir memakai bahan kayu jenis kruing, gilam, kempas atau meranti campuran. Begitu juga dengan bahan genting yang dipakai untuk penutup atap, tampaknya memakai bahan genting yang mutunya patut dipertanyakan.
Terkait dugaan ini, Kepala SDN Ngembeh, Romahaza SPd mengatakan, "Ketika saya akan membuat papan nama proyek, sudah menghubungi konsultan proyek. Tetapi katanya, disesuaikan dengan kondisi di lapangan," ujarnya kepada Jejak Kasus.
Sementara soal RAB (rencana anggaran biaya), Romahaza menolak memperlihatkannya. Menurutnya, RAB sepenuhnya hak mutlak dia dan tidak boleh diperlihatkan kepada siapa saja. "Ketika pelatihan di Malang, saya tidak dianjurkan untuk menempelkan gambar dan RAB di lokasi proyek. Jadi, kalau anda ingin melihat gambar dan RABnya, saya tidak bisa memperlihatkannya," jawabnya ketus.
Romahaza yakin, proyeknya tidak menyimpang dan tidak bermasalah. Ia mengaku sudah sesuai RAB dan bahannya juga bekualitas. (twi/red)
0 Response to "Proyek Perpustakaan SDN Ngembeh 1 Diduga Sarat Manipulasi"
Post a Comment