Plengsengan Kali Apur Ploso, Proyek Siluman “Asal Jadi”

JEJAK KASUS, JOMBANG - Proyek plengsengan kali Apur Ploso di Karangdagangan, Kecamatan Bandarkedungmulyo, Kabupaten Jombang, Jawa Timur ini, bisa dikatakan sebagai proyek siluman asal jadi. Kendati tahun anggaran 2014 pekerjaan proyek plengsengan kali apur Ploso ini, hingga masuk tahun 2015 belum tuntas pekerjaannya, sudah mengalami kerusakan di beberapa titik.

Warga menilai rusaknya hasil pekerjaan proyek tersebut, disebabkan oleh dangkalnya pondasi dan batu isian yang kurang. Selain itu, campuran pasir dan semen (PC) kurang maksimal sebab tidak pakai alat molen. Hal ini dilakukan karena dikejar waktu masa pekerjaan.

Budiono (45) Sekretaris Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Desa Karangdagangan mengatakan, awal pekerjaan proyek ini terkesan asal-asalan. Betapa tidak, pekerjaan plengsengan kali apur Ploso diduga kedalaman pondasi kurang alias dangkal, juga PC yang kurang imbang takarannya. Hal ini mengakibatkan plengsengan kali tersebut tidak bertahan lama, apalagi air sunggai meluap saat penggarapan.

Menurutnya, sebelum pekerjaan selesai seharusnya pihak perencana sudah mengetahui jika plengsengan kali apur tersebut menjadi tumpahan air dari beberapa desa. Kalau pondasinya kurang dalam dan batu isian juga kurang, tentu plengsengan tidak akan bertahan lama. Sekarang saja sudah banyak yang rusak meskipun pekerjaan belum selesai.

Jika perencana sudah benar, otomatis pihak pelaksana (kontraktor) mengerjakan asal-asalan dan tidak sesuai dengan perencanaan. “Saat pekerjaan berlangsung, kami sudah meragukan jika proyek plengsengan kali apur tersebut tidak akan bertahan lama karena karena pondasi tidak begitu dalam dan campuran PCnya juga tidak standart. Plengsengan kali apur tersebut, adalah kali tumpuhan luapan air, harusnya pihak rekanan serius dalam mengerjakannya," katanya.

Dia juga menuding, jika pihak rekanan hanya mencari untung saja. Betapa tidak, dana yang dialokasikan untuk proyek plengsengan kali apur tersebut, kemungkinan sangat besar hingga tidak dipasangnya papan proyeknya. Pekerjaan sudah banyak batu raen yang copot, dan beberapa tidak yang rusak. Hal ini membuktikan bahwa mutu pekerjaan yang dilakukan oleh rekanan sangat buruk, juga sengaja melakukan pembohongan publik.

Ia juga mengatakan akan melaporkan temuan tersebut ke pihak Dianas PU Bina Marga dan Pengairan sebagai kuasa penguna anggaran, "Bupati Jombang atau Dinas PU Bina Marga harus menegur dan memberikan sanksi kepada rekanan yang modelnya seperti ini, hanya mencari untung saja," tandasnya. (roh)

Share this post