Anggota Dewan Bodoh Yang Mementingkan Perutnya Sendiri, Negara dan Daerahnya Akan Hancur
Oleh : Tutik Puji Astutik, S.Pd
TAHUN 2013 ini, perhelatan politik khususnya Pemilukada, sudah selesai dilaksanakan khususnya di Jawa Timur. Namun pada bukan April 2014 mendatang, bakal ada pesta rakyat yang kental disebut Pileg (Pemilihan Legislatif), baik Pileg DPR RI, DPRD Tingkat I atapun DPRD Kabupaten/ Kota seluruh Indonesia.
Sudah barang tentu dan jelas, rakyat Indonesia akan direpotkan lagi, tentang pemilihan anggota calon legislatif (Caleg). Secara langsung atau tidak langsung, rakyat akan dibebani untuk memilih seorang tokoh politik untuk menjadi anggota DPR pusat ataupun, DPRD. Disinilah, tugas kita bersama sebagai pemilih, harus bisa mengamankan pelaksanaan pemilihan Caleg (Caton Legislatif) di seluruh Indonesia. Bahkan tugas kita bersama, harus mencari dan memilih seorang Caleg (Calon Legislatif) yang benar-benar membela kepentingan rakyat, dan yang bisa melakukan perubahan dari segala bidang, baik jalannya pemerintahan yang kurang stabil ini. Kita semua harus berusaha untuk mencapai kejayaan bagi rakyat Indonesia. sehingga pemerintahan di Indoensia ini akan tetap utuh dan tidak hancur, bila mempunyai anggota Dewan yang cerdas dan membela kepentingan rakyatnya bukan untuk kepentingannya sendiri.
Namun bila kita semua salah pilih Caleg yang diusungnya, bahkan Calegnya tidak cerdas dan juga bodoh, maka Pemerintahan bakal¬ hancur. Dalam aturan politik, sudah jelas seorang anggota Dewan harus benar benar membela rakyat dan bagaimana kedepan pemerintahan serta NKRI ke depan untuk lebih maju dan tidak dijajah oleh orang asing. Itulah harapan rakyat dengan memilih anggota Dewan yang terhormat.
Pemilihan Caleg (calon legislatif) selama ini sangat tidak sesuai dengan harapan rakyat atau masyarakat, dan berdasar pengalaman tahun 2009 lalu, pemilihan Caleg bukan dilihat dari figure orangnya yang cerdas, namun yang terjadi pemilihan Caleg diwujudkan dengan money politik. Bagi Caleg yang berduit, rata-rata mereka terpilih walaupun pendidikannya rendah, dan bukan bertujuan untuk rakyat sehingga setelah mereka terpilih sebagai anggota Dewan yang terhormat, bukannya mampu membangun keberadaan kotanya atau daerahnya, namun yang terjadi hanya ingin mengembalikan modal.
Jelas yang salah bukan Calegnya main money politic, tapi rakyat sebagai pemilih juga salah karena hanya di iming-iming beberapa lembar uang, tanpa berfikir lagi memilih orang yang bodoh tersebut. Yang penting dapat uang, soal Caleg bodoh atau cerdas itu urusan belakang, itulah pandangan beberapa orang yang nantinya rakyat yang rugi.
Bahkan ada suatu pengalaman yang menarik dan nyata, bahwa ada salah satu anggota Dewan yang terhormat, tidak bisa membaca kepanjangan LSM dan PKK dan ironis lagi 9 anggota dewan 2012 diperiksa oleh kejaksaan pernah tersandung kasus penyelewengan dana di Kab. Pacitan yang seharusnya untuk kepentingan rakyat tapi dimakan oleh perutnya sendiri. Itu sudah keterlaluan, seorang anggota Dewan yang terhormat, dan hal ini akibat dari kebodohan masyarakat sendiri yang dibodohi oleh orang yang berduit demi untuk kepentingan pribadi.
Mari kita semua mencari dan memilih seorang pemimpin khususnya Caleg, yang mampu dan bisa membuat gagasan demi masa depan Pemerintah juga daerah untuk lebih maju. Saya kira sulit Indonesia ini akan maju seperti Negara lain, bila anggota Dewan masih berpendidikan rendah, SDMnya rendah, dan bukan tupoksinya.
Selama ini, kita lihat anggota DPR pusat sudah banyak terjerat hukum dan ditangkapi oleh KPK karena melakukan korupsi yang seharusnya uang itu untuk rakyat. Ternyata masih banyak anggota Dewan yang kerjanya, duduk, tidur dan duit, tanpa memikirkan bangsa Indonesia dan daerahnya kedepan. Jelas terlihat nyata dan bukan rahasia umum lagi, yang dipikirkan oleh sebagian anggota Dewan yang terhormat hanya urusan duit.. duit dan perut.
Bahkan ada contoh nyata, dengan kebebasan berpendapat sebagian rakyat sudah terlena dengan kasus adu domba entah itu di daerah atau di tingkat pusat, sehingga dimana-mana banyak terjadi permusuhan dan perselisihan paham antar tetangga, sahabat, famili, dan orang-orang terdekat lainnya. Sampai saat ini sebagian kecil saja orang-orang elit yang duduk di DPR atau DPRD memberikan solusi pada Pemerintah, bagaimana permusuhan itu tidak sampai berkepanjangan.
Anehnya lagi, ada sebagian elit politik memberikan kesempatan pada rakyat agar permusuhan terus terjadi. Terbukti ada petugas salah tangkap atau melakukan pemukulan terhadap masa yang anarkis, masih saja dibela oleh sebagian orang elit politik tersebut, sehingga terlihat Pemerintah mandul tidak bisa berbuat banyak dan bisanya hanya memberikan pengarahan tanpa tindakan tegas yang nyata. Oleh karenanya, pemilihan Caleg pada tahun 2014 nanti, mari kita bersama harus kompak dan harus memilih Caleg yang cerdas, pintar dan selalu memikirkan rakyat khususnya rakyat kecil. Kita ingin sekali, melihat anggota Dewan yang terhormat, mampu dan bisa membuat gagasan pada Pemerintah demi suksesnya pembangunan moral.
"Ayo…. kita pilih Caleg yang cerdas, berani melangkah, dan menyuarakan suara inspirasi rakyat serta siap lilahita’ala demi membangun ketertinggalan di daerah. Kalau ada Caleg yang memberi uang, kita ambil saja uangnya tapi kita jangan pilih Caleg yang bodoh itu. Bila perlu, kita ambil uangnya saja dan kita tetap memilih Caleg yang cerdas berani demi membela kepentingan masyarakat sekalipun tidak memberi uang.. Setuju..
TAHUN 2013 ini, perhelatan politik khususnya Pemilukada, sudah selesai dilaksanakan khususnya di Jawa Timur. Namun pada bukan April 2014 mendatang, bakal ada pesta rakyat yang kental disebut Pileg (Pemilihan Legislatif), baik Pileg DPR RI, DPRD Tingkat I atapun DPRD Kabupaten/ Kota seluruh Indonesia.
Sudah barang tentu dan jelas, rakyat Indonesia akan direpotkan lagi, tentang pemilihan anggota calon legislatif (Caleg). Secara langsung atau tidak langsung, rakyat akan dibebani untuk memilih seorang tokoh politik untuk menjadi anggota DPR pusat ataupun, DPRD. Disinilah, tugas kita bersama sebagai pemilih, harus bisa mengamankan pelaksanaan pemilihan Caleg (Caton Legislatif) di seluruh Indonesia. Bahkan tugas kita bersama, harus mencari dan memilih seorang Caleg (Calon Legislatif) yang benar-benar membela kepentingan rakyat, dan yang bisa melakukan perubahan dari segala bidang, baik jalannya pemerintahan yang kurang stabil ini. Kita semua harus berusaha untuk mencapai kejayaan bagi rakyat Indonesia. sehingga pemerintahan di Indoensia ini akan tetap utuh dan tidak hancur, bila mempunyai anggota Dewan yang cerdas dan membela kepentingan rakyatnya bukan untuk kepentingannya sendiri.
Namun bila kita semua salah pilih Caleg yang diusungnya, bahkan Calegnya tidak cerdas dan juga bodoh, maka Pemerintahan bakal¬ hancur. Dalam aturan politik, sudah jelas seorang anggota Dewan harus benar benar membela rakyat dan bagaimana kedepan pemerintahan serta NKRI ke depan untuk lebih maju dan tidak dijajah oleh orang asing. Itulah harapan rakyat dengan memilih anggota Dewan yang terhormat.
Pemilihan Caleg (calon legislatif) selama ini sangat tidak sesuai dengan harapan rakyat atau masyarakat, dan berdasar pengalaman tahun 2009 lalu, pemilihan Caleg bukan dilihat dari figure orangnya yang cerdas, namun yang terjadi pemilihan Caleg diwujudkan dengan money politik. Bagi Caleg yang berduit, rata-rata mereka terpilih walaupun pendidikannya rendah, dan bukan bertujuan untuk rakyat sehingga setelah mereka terpilih sebagai anggota Dewan yang terhormat, bukannya mampu membangun keberadaan kotanya atau daerahnya, namun yang terjadi hanya ingin mengembalikan modal.
Jelas yang salah bukan Calegnya main money politic, tapi rakyat sebagai pemilih juga salah karena hanya di iming-iming beberapa lembar uang, tanpa berfikir lagi memilih orang yang bodoh tersebut. Yang penting dapat uang, soal Caleg bodoh atau cerdas itu urusan belakang, itulah pandangan beberapa orang yang nantinya rakyat yang rugi.
Bahkan ada suatu pengalaman yang menarik dan nyata, bahwa ada salah satu anggota Dewan yang terhormat, tidak bisa membaca kepanjangan LSM dan PKK dan ironis lagi 9 anggota dewan 2012 diperiksa oleh kejaksaan pernah tersandung kasus penyelewengan dana di Kab. Pacitan yang seharusnya untuk kepentingan rakyat tapi dimakan oleh perutnya sendiri. Itu sudah keterlaluan, seorang anggota Dewan yang terhormat, dan hal ini akibat dari kebodohan masyarakat sendiri yang dibodohi oleh orang yang berduit demi untuk kepentingan pribadi.
Mari kita semua mencari dan memilih seorang pemimpin khususnya Caleg, yang mampu dan bisa membuat gagasan demi masa depan Pemerintah juga daerah untuk lebih maju. Saya kira sulit Indonesia ini akan maju seperti Negara lain, bila anggota Dewan masih berpendidikan rendah, SDMnya rendah, dan bukan tupoksinya.
Selama ini, kita lihat anggota DPR pusat sudah banyak terjerat hukum dan ditangkapi oleh KPK karena melakukan korupsi yang seharusnya uang itu untuk rakyat. Ternyata masih banyak anggota Dewan yang kerjanya, duduk, tidur dan duit, tanpa memikirkan bangsa Indonesia dan daerahnya kedepan. Jelas terlihat nyata dan bukan rahasia umum lagi, yang dipikirkan oleh sebagian anggota Dewan yang terhormat hanya urusan duit.. duit dan perut.
Bahkan ada contoh nyata, dengan kebebasan berpendapat sebagian rakyat sudah terlena dengan kasus adu domba entah itu di daerah atau di tingkat pusat, sehingga dimana-mana banyak terjadi permusuhan dan perselisihan paham antar tetangga, sahabat, famili, dan orang-orang terdekat lainnya. Sampai saat ini sebagian kecil saja orang-orang elit yang duduk di DPR atau DPRD memberikan solusi pada Pemerintah, bagaimana permusuhan itu tidak sampai berkepanjangan.
Anehnya lagi, ada sebagian elit politik memberikan kesempatan pada rakyat agar permusuhan terus terjadi. Terbukti ada petugas salah tangkap atau melakukan pemukulan terhadap masa yang anarkis, masih saja dibela oleh sebagian orang elit politik tersebut, sehingga terlihat Pemerintah mandul tidak bisa berbuat banyak dan bisanya hanya memberikan pengarahan tanpa tindakan tegas yang nyata. Oleh karenanya, pemilihan Caleg pada tahun 2014 nanti, mari kita bersama harus kompak dan harus memilih Caleg yang cerdas, pintar dan selalu memikirkan rakyat khususnya rakyat kecil. Kita ingin sekali, melihat anggota Dewan yang terhormat, mampu dan bisa membuat gagasan pada Pemerintah demi suksesnya pembangunan moral.
"Ayo…. kita pilih Caleg yang cerdas, berani melangkah, dan menyuarakan suara inspirasi rakyat serta siap lilahita’ala demi membangun ketertinggalan di daerah. Kalau ada Caleg yang memberi uang, kita ambil saja uangnya tapi kita jangan pilih Caleg yang bodoh itu. Bila perlu, kita ambil uangnya saja dan kita tetap memilih Caleg yang cerdas berani demi membela kepentingan masyarakat sekalipun tidak memberi uang.. Setuju..
Penulis juga menjadi calon anggota legislatif
Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI)
No Urut 2, Dapil 4: Arjosari, Tegalombo
0 Response to "Anggota Dewan Bodoh Yang Mementingkan Perutnya Sendiri, Negara dan Daerahnya Akan Hancur"
Post a Comment